Wawancara dengan Kacabdin Wilayah Sumenep, Dr Budi Sulistyo; Pendidikan Pintu Utama Perubahan Masyarakat

- Fujianto -
- 23 Aug, 2025
Di balik keberhasilan pendidikan di suatu daerah, selalu ada sosok
yang bekerja dengan dedikasi penuh. Begitu pula di Sumenep, di mana Cabang
Dinas Pendidikan Jawa Timur kini dikomandoi seorang pemimpin berpengalaman yang
merintis karier dari bawah hingga dipercaya mengemban amanah besar. Filosofinya
sederhana, tetapi kuat, memimpin dengan hati dan melayani melalui aksi. Prinsip
ini yang membimbingnya dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk
kesenjangan pendidikan antara daratan dan kepulauan. Berbagai terobosan telah
digagas, mulai dari pemerataan guru hingga program literasi kepulauan. Fujianto
dari MaduraNetwork berkesempatan berbincang dengan Dr. Budi Sulistyo, M.Pd.,
M.Si. untuk mengulas perjalanan dan visinya bagi dunia pendidikan di Sumenep.
Bisa diceritakan
tentang latar belakang pendidikan dan karier Bapak sebelum menjadi Kacabdin
Sumenep?
Saya memulai
pendidikan formal di SD Negeri Kedungpring Balongpanggang di kampung halaman,
lalu melanjutkan ke SMP Negeri Balongpanggang Gresik dan
SMA Negeri Cerme di Kabupaten Gresik. Setelah itu, saya menempuh pendidikan
tinggi S1 bidang pendidikan di IKIP Surabaya jurusan Teknik Elektro. Semangat belajar saya tak pernah surut hingga
meraih gelar Magister Administrasi Kebijakan Publik di Untag 45 Surabaya, lalu
menyelesaikan program doktor Ilmu Administrasi di Untag Surabaya pada 2012.
Karier saya diawali sebagai kepala sekolah di SMKN 2 Pamekasan. Setelah beberapa
tahun, saya mendapat amanah sebagai kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Sumenep.
Apa motivasi
utama Bapak terjun ke dunia pendidikan dan memilih jalur kepemimpinan birokrasi
pendidikan?
Sejak awal
saya percaya bahwa pendidikan adalah pintu utama perubahan masyarakat. Saya
terjun ke dunia ini karena ingin memberi kontribusi nyata bagi generasi muda,
dan memilih jalur kepemimpinan birokrasi karena dari posisi ini, saya bisa
menjangkau dampak yang lebih luas bagi banyak sekolah dan guru.
Bagaimana proses
penugasan Bapak hingga akhirnya memimpin Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Sumenep?
Penugasan ini
berawal dari kepercayaan pimpinan di Provinsi Jawa Timur, berdasarkan
pengalaman saya di berbagai posisi di dunia pendidikan. Melalui proses seleksi
dan pertimbangan, saya mendapat SK penugasan sebagai kepala Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Sumenep. Bagi saya, ini adalah amanah yang harus dijalankan
dengan penuh tanggung jawab.
Seperti apa
filosofi kepemimpinan yang Bapak terapkan dalam memimpin Cabdin Sumenep?
Saya memegang
prinsip kepemimpinan yang kolaboratif dan partisipatif. Saya percaya,
keberhasilan bukan hanya hasil kerja seorang pemimpin, tetapi sinergi antara
semua pihak, guru, kepala sekolah, pegawai, dan masyarakat. Filosofi saya sederhana:
memimpin dengan hati, melayani dengan aksi.
Kacabdin Wilayah Sumenep Budi Sulistyo
didampingi Ketua MKKS SMA/SMK negeri Sumenep Sirajum Munir pada sebuah
acara.
Apa saja
tantangan terbesar dalam memimpin sektor pendidikan di wilayah Sumenep,
khususnya wilayah kepulauan?
Tantangan
terbesar adalah kesenjangan sarana-prasarana dan akses pendidikan antara
wilayah daratan dan kepulauan. Selain itu, faktor geografis dan cuaca sering
menjadi kendala distribusi fasilitas maupun pelaksanaan program.
Bagaimana
strategi Bapak dalam mengatasi disparitas pendidikan antara daratan dan
kepulauan?
Kami berusaha
memastikan pemerataan guru, memfasilitasi pelatihan daring dan luring, serta
memperjuangkan distribusi bantuan fasilitas belajar. Kami juga memperkuat kerja
samadengan pemerintah daerah dan pihak swasta untuk mendukung sekolah-sekolah
di kepulauan.
Apakah ada
kebijakan atau inovasi khusus yang telah Bapak terapkan selama menjabat?
Salah satu
inovasi kami adalah program Gerakan Literasi Kepulauan yang mengirim buku dan
perangkat belajar ke sekolah-sekolah terpencil, serta pembinaan guru secara
terjadwal di pulau-pulau. Kami juga mengoptimalkan teknologi untuk pembelajaran
jarak jauh.
Program atau
kebijakan apa yang paling Bapak banggakan selama menjadi Kacabdin Sumenep?
Saya bangga
dengan keberhasilan memperluas akses pendidikan berkualitas di wilayah
kepulauan, termasuk penyelenggaraan ujian berbasis komputer di sekolah-sekolah
yang sebelumnya belum memiliki fasilitas memadai.
Apa harapan
dan pesan Bapak untuk para pendidik di Sumenep agar bisa terus berkembang?
Tetaplah
berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jangan berhenti belajar,
karena guru yang hebat adalah guru yang terus mengembangkan diri. Jadilah
inspirasi bagi siswa, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan fasilitas.
Apa makna keberhasilan bagi Bapak
dalam memimpin dunia pendidikan?
Bagi saya,
keberhasilan bukan diukur dari jabatan atau penghargaan, tetapi dari perubahan
positif yang dirasakan oleh siswa, guru, dan sekolah. Jika anak-anak di wilayah
terpencil bisa mendapatkan pendidikan yang sama baiknya dengan di kota, itulah
keberhasilan sejati. (*)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *